Jika Anda pemilik usaha, blogger, kreator konten atau berkecimpung dalam bidang apa pun yang berkaitan dengan pemasaran dan penjualan, maka sales funnel atau marketing funnel adalah salah satu hal yang penting untuk dipahami.
Dengan memahaminya maka kita akan dapat menyajikan konten yang tepat, kepada audiens yang tepat, membina hubungan dengan pelanggan, dan meningkatkan penjualan.
Kedengarannya bagus, bukan?
Jadi, bagaimana kita dapat membuat sales funnel yang efektif dan mampu meningkatkan penjualan secara maksimal?
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu sales funnel dan bagaimana kita membuatnya.
Yuk, kita mulai!
Apa itu sales funnel?
Anda mungkin pernah menghabiskan waktu memikirkan cara untuk mempromosikan produk atau membuat orang-orang membeli dari Anda.
Anda nggak sendirian; setiap bisnis pasti mengalami hal ini.
Di sinilah konsep sales funnel menjadi penting.
Karena nyatanya, setiap pelanggan akan melalui tahapan-tahapan tertentu sebelum membeli dari kita.
Sales funnel adalah alur penjualan, buyer’s journey atau tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh calon pembeli produk atau jasa Anda.
Memvisualisasikan tahapan-tahapan tersebut selama perjalanan pembelian mereka akan membantu kita untuk menyesuaikan upaya pemasaran produk atau jasa kita.
Tapi bagaimana cara kita menarik prospek (calon pembeli) dan membina mereka sampai menjadi pelanggan?
Hal itu dimulai dengan membangun sales funnel yang efektif.
Sederhananya, sales funnel adalah representasi visual dari tahapan-tahapan tersebut.
Bayangkan sales funnel sebagai alat yang membantu kita untuk menyaring dan mengarahkan prospek melalui langkah-langkah yang terstruktur, sehingga pada akhirnya kita dapat menghasilkan penjualan yang lebih tinggi dan mengubah prospek menjadi pelanggan yang setia.
Di berbagai website atau blog, Anda mungkin akan menemukan berbagai model sales funnel yang berbeda. Meskipun demikian, intinya adalah sama.
Secara umum, sales funnel memiliki empat tahap utama:
Awareness (Prospek Mengenal Anda)
- Anda memperkenalkan diri Anda melalui berbagai lini pemasaran (website, blog, sosial media).
- Prospek Anda sedang mencari solusi untuk masalah yang dimilikinya.
- Prospek tersebut melihat konten pemasaran Anda atau ada pelanggan yang merekomendasikan Anda kepada mereka.
Interest (Prospek mulai tertarik)
- Prospek mulai mempelajari tentang Anda dan ingin tahu apakah Anda memiliki solusi untuk masalah mereka. (Mereka mungkin tidak akan langsung menghubungi Anda, tapi mencari tahu lebih jauh melalui profil sosial media atau website Anda).
- Di tahap ini, secara tidak langsung Anda mengedukasi prospek Anda, menyediakan jawaban atas pertanyaan mereka menggunakan artikel blog, video tutorial dan sebagainya.
Consideration (Beli, nggak. Beli, nggak)
- Prospek Anda sudah melakukan riset, cek toko sebelah dan yakin bahwa Anda memiliki apa yang mereka cari.
- Di tahap ini, mereka sudah siap membeli.
- Tunjukkan bagaimana produk atau jasa Anda dapat menyelesaikan masalah mereka.
Conversion (Yeeay!🥳)
- Di tahap ini, prospek siap untuk menjadi pembeli (produk atau jasa Anda sesuai dan mereka memiliki dana untuk membelinya)
- Prospek mengambil langkah untuk mendaftar, membuat jadwal bertemu atau langsung melakukan pembelian.
Ke empat tahap ini dapat disederhanakan menjadi:
TOFU (Top of the funnel / bagian atas): Awareness
MOFU (Middle of the funnel / bagian tengah): Interest/Consideration
BOFU (Bottom of the funnel / bagian bawah): Conversion
Membangun sales funnel memberi Anda kesempatan untuk melakukan hal-hal ini:
- Menerapkan strategi pemasaran yang tepat sehingga prospek dapat menemukan Anda.
- Menjalin kontak dengan prospek dan mendorong mereka ke tahap selanjutnya dalam sales funnel Anda.
- Identifikasi masalah mereka dan mengatasinya.
- Mendorong pembelian berulang dan membangun loyalitas.
Hal yang perlu diingat adalah tidak ada satu sales funnel yang cocok untuk setiap bisnis.
Ibarat pakaian, sales funnel tidaklah seperti kaus unisex dengan ukuran all-size yang dapat dipakai oleh kebanyakan orang.
Sales funnel yang efektif lebih mirip dengan satu setel pakaian yang dibuat oleh jasa penjahit profesional agar Anda tampil ganteng atau cantik maksimal. 😎
Jadi, kita harus menemukan, membuat dan menyesuaikan sales funnel untuk keperluan bisnis kita.
Ingat, tidak semua pengunjung adalah pelanggan potensial.
Mencoba mengubah semua prospek yang masuk dalam sales funnel kita untuk menjadi pelanggan bukanlah cara terbaik untuk melakukannya.
Sebaliknya, kita harus fokus untuk menarik prospek yang tepat.
Semakin bergerak ke bawah sales funnel, maka sebagian besar prospek akan pergi (dan tidak kembali lagi) dan audiens menyempit.
Akhirnya, di bagian bawah, kita memiliki beberapa prospek yang kemungkinan besar akan berubah menjadi pembeli.
Dan dari pembeli menjadi pelanggan.
TOFU – bagian atas funnel
Di tahap ini, layaknya seorang nelayan, sebarkan jaring kita selebar mungkin untuk menarik sebanyak mungkin prospek.
Konten di bagian ini tidak memerlukan komitmen dari prospek dan merupakan konten yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas dengan tujuan mendatangkan traffic.
Misalnya, kita menyediakan jasa pijat untuk ibu menyusui dan bayi.
Konten pemasaran di bagian ini bukan untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari jasa kita.
Kita bahkan tidak membahas dan mempromosikan jasa kita di sini.
Sebaliknya, berikan informasi yang berkaitan dengan masalah yang mungkin dialami oleh prospek.
Seperti tips untuk menjaga produksi ASI pada ibu menyusui atau manfaat pijat untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi.
Konten tersebut dapat dibuat dan dipublikasikan dalam blog atau sosial media dan kemudian dipromosikan.
Jadi, sekali lagi…konten TOFU harus bisa diterima bahkan oleh mereka yang saat ini tidak langsung membeli.
Konten TOFU digunakan untuk menciptakan kesadaran tentang produk atau jasa kita kepada sebanyak mungkin prospek.
MOFU – bagian tengah funnel
Setelah mengenal Anda melalui konten-konten di tahap TOFU, maka prospek yang tertarik akan mengenal Anda lebih jauh melalui konten-konten MOFU.
Di tahap ini, biasanya prospek sedang membandingkan antara kita dengan toko sebelah.
Konten di bagian ini bertujuan untuk membuat prospek menyukai kita.
Misalnya:
Para Ibu menyusui yang sedang mengalami produksi ASI yang berkurang disertai rasa keras dan sakit.
Dengan menghubungi kita, mereka dapat berkonsultasi dan mendapatkan layanan yang tepat untuk masalah tersebut.
Beberapa contoh jenis konten yang dapat kita buat untuk bagian ini adalah:
- Review/testimonial.
- Perbandingan, kelebihan dan kekurangan
- F.A.Q, pertanyaan yang sering diajukan
- Panduan dalam memilih produk atau layanan yang tepat
Tidak hanya bersifat edukatif, konten di tahap ini juga persuasif.
Dengan menunjukkan solusi yang dapat kita tawarkan, tanpa secara langsung meminta prospek untuk membeli, maka hal tersebut akan menambah nilai kita di mata prospek.
BOFU – bagian bawah funnel
Ini adalah tahap terakhir, ketika prospek sudah siap untuk membeli.
Mereka sudah dalam keadaan ter-edukasi tentang siapa kita dan masalah yang mereka miliki, serta solusi yang kita tawarkan.
Di tahap ini mungkin masih ada keraguan untuk mereka membeli.
Maka dari itu, tujuan konten di tahap BOFU adalah untuk membuat prospek memercayai kita.
Karena itulah konten BOFU 100% bersifat persuasif, contohnya:
- Konsultasi gratis
- Trial/demo/sampel
- Diskon atau bonus
- Jaminan/garansi
Kesimpulan
Konsep sales funnel dalam pemasaran sudah ada sejak lama. Tapi hal tersebut tidak akan menjadikan kita sukses begitu saja.
Kita perlu membangun strategi sales funnel dan melakukan penyesuaian agar dapat menyokong bisnis kita.
Dapat dikatakan bahwa untuk berhasil dalam membangun bisnis dan mendatangkan penjualan, kita perlu memiliki skill membangun funnel selain dari skill copywriting, membuat landing page, dan lain sebagainya.
Sumber:
https://visme.co/blog/marketing-funnel/
https://panduanim.com/konten-untuk-meningkatkan-penjualan/
Postingannya baguuuus utk para pemula yg mungkin mau membuka usaha bisnis mas 👍. Karena memang sebelum mulai menjalankan bisnis, pelaku usaha harus nya punya strategi seperti sales funnel ini, dan bukannya sembarang melempar umpan atau cuma promosi habis2an, tapi tidak menjelaskan ttg produk
Aku banyak ketemu yg begini. Tulisan guede2, ditulis diskon BLA BLA, tapi ga menjelaskan secara detil ttg produknya. Palingan cuma KSH tau ini alat pemijat wajah. Beserta testimoni yg udah ribuan.
Huffft…. Capek Ama yg jualan begini. Kayak spam yg ada
Terima kasih Mba.
Setuju, memang tulisan ini ditujukan untuk pemula dan jadi pengingat untuk saya sendiri supaya tetep menerapkan pola pikir sales funnel ketika mengerjakan bisnis apa pun.
Jadi ketika menemui hambatan, kita bisa menganalisa di mana titik yang perlu diperbaiki. TOFU, MOFU atau BOFU-nya.
Tulisan guede2 dengan copywriting ciamik tanpa disertai sales funnel yang efektif bisa Zonk!
Selain itu, sales funnel yang efektif juga membangun hubungan baik dengan pelanggan.